Umumnya org akan tertawa jika melihat/ mendengar sesuatu cerita yg lucu, namun maaf saja tidak semua org mempunyai selera humor yang sama. Tertawa menggunakan lelucon memiliki kendala:
1. Org yang memberikan lelucon harus bukanlah org yang kita benci
2. Dia juga harus mempunyai kemampuan verbal humor sehingga apa yang ada di otaknya bisa disampaikan
dengan gaya yg lucu
3. Kita sendiri gak tulalit dalam mengartikan lelucon dia itu lucu.
Dulu dr. Madan Kataria dibilang gila karena sekumpulan orang tertawa sendiri tanpa ada cerita lucu, tapi ternyata sampai sekarang club tawa sudah ada 6000 lebih tersebar di seluruh dunia sejak tahun 1995. Idenya bisa diterima karena sangat menyehatkan & bermanfaat. Hahikatnya tetap ada alasan kita untuk tertawa yaitu ide/ gagasan ini sendiri merupakan sesuatu yg menggelikan, kedua melihat khas tawa org lain itu membuat kita juga ingin tertawa. Tawa bersifat menular seperti saat kita liat org menguap ( angob).
1. Org yang memberikan lelucon harus bukanlah org yang kita benci
2. Dia juga harus mempunyai kemampuan verbal humor sehingga apa yang ada di otaknya bisa disampaikan
dengan gaya yg lucu
3. Kita sendiri gak tulalit dalam mengartikan lelucon dia itu lucu.
Dulu dr. Madan Kataria dibilang gila karena sekumpulan orang tertawa sendiri tanpa ada cerita lucu, tapi ternyata sampai sekarang club tawa sudah ada 6000 lebih tersebar di seluruh dunia sejak tahun 1995. Idenya bisa diterima karena sangat menyehatkan & bermanfaat. Hahikatnya tetap ada alasan kita untuk tertawa yaitu ide/ gagasan ini sendiri merupakan sesuatu yg menggelikan, kedua melihat khas tawa org lain itu membuat kita juga ingin tertawa. Tawa bersifat menular seperti saat kita liat org menguap ( angob).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar